Kerajaan Pejanggiq

Pada tahun 1417 M Deneq Mas Pengendengan Segara Katon melepaskan jabatannya, dan digantikan oleh Puteranya Deneq Mas Komala Jagat ( 1417-1462). yang nantinya Deneq Mas Komala Jagat mendirikan Kerajaan Selaparang.
Dalam usia 63 tahun ( tahun 1417) Deneq Mas Pengendengan Segara Katon pergi menyepi ke Rembitan bersama seorang puteranya yang masih kecil bernama Deneq Mas Komala Sempopo berusia 7 tahun. Selama 35 tahun melakukan Tapa Brata di Rembitan dan usia 98 tahun (1453) Deneq Mas Pengendengan Segara Katon tutup usia, Sesuai dengan keyakinan agama yang dianut pada waktu itu maka Deneq Mas Pengendengan Segara Katon dipelebon dengan upacara ngaben. Pada tahun 1458 dan 5 tahun sesudah wafatnya Deneq Mas Pengendengan Segara Katon, Deneq Mas Komala Sempopo mendirikan Kerajaan Pejanggik, yang mempunyai urutan pemerintahan sebagai berikut:
1-Deneq Mas Komala Dewa Sempopo (1458-1518)
2-Deneq Mas Komala Sari  (1518-1586)
3-Deneq Mas Unda Putih (1586-1649)
4-Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari. (1649-1667)
5-Maspanji Meraja Sakti (1667-1696)
Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di Sumbawa pada tangga13 November 1648 M.Dan Maspanji Meraja Sakti Putranya Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala dilantik menjadi Raja Pejanggik,pada tahun 1667 M dan seorang putranya lagi diangkat menjadi Mahamenteri bernama Maspanji Komala Patria
Keruntuhan
Pada tahun 1692 terjadi pemberontakan sama Arya Banjar Getas. Arya Banjat Getas meminta bantuan kerajaan Karangasem Bali, sehingga Pejanggik dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan diasingkan, kemudian meninggal dunia di Ujung Karangasem. Sedangkan para bangsawan banyak yang melarikan diri ke Sumbawa. Penyerangan Karangasem bukan hanya ke Pejanggik tetapi terus dilanjutkan ke kerajaan Parwa, Sokong, Langko, dan Bayan. Semua kerajaan menyerah tanpa perlawanan yang berarti. Setelah Anak Agung Karangasem bersekutu dengan Arya Banjar Getas, satu persatu kedemungan se-Lombok digempur. Akhirnya pada tahun 1740 seluruh pulau Lombok dapat ditaklukkan.
– Sumber dan lengkap: http://gdefik.blogspot.co.id/2012/10/kedatuan-di-gumi-sasak-1.html
Palace of the datu of Pejanggik on Lombok. Bale Beleq Pejanggik yang diragukan keasliannya karena telah mengalami pemugaran, sekarang dijadikan sebagai musholla oleh masyarakat setempat. Sumber: satria wangsa, FB.

Raja-raja Kerajaan Pejanggik:
1) Deneq Mas Komala Dewa Sempopo (1458-1518)
2) Deneq Mas Komala Sari  (1518-1586)
3) Deneq Mas Unda Putih (1586-1649)
4)Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari. (1649-1667)
5)Maspanji Meraja Sakti (1667-1696)
6) Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di Sumbawa pada tangga1 30 November 1648. Sejak itulah tercatat bahwa kerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.

Sejarah kerajaan-kerajaan di Lombok permulaan
Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu.
Di Lombok, dalam perkembangannya meninggalkan jejak berupa empat kerajaan utama saling bersaudara, yaitu Kerajaan Bayan di barat, Kerajaan Selaparang di Timur, Kerajaan Langko di tengah, dan Kerajaan Pejanggik di selatan. Selain keempat kerajaan tersebut, terdapat kerajaan-kerajaan kecil, seperti Parwa dan Sokong serta beberapa desa kecil, seperti Pujut, Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan, Samarkaton dan Kentawang. Seluruh kerajaan dan desa ini selanjutnya menjadi wilayah yang merdeka, setelah kerajaan Majapahit runtuh. Di antara kerajaan dan desa itu yang paling terkemuka dan paling terkenal adalah Kerajaan Lombok yang berpusat di Labuhan Lombok.

Masuknya Islam di Lombok
.
Sebelum masuknya Islam, masyarakat yang mendiami pulau Lombok berturut-turut menganut kepercayaan animisme, dinamisme kemudian Hindu. Islam pertama kali masuk melalui para wali dari pulau Jawa yakni sunan Prapen pada sekitar abad XVI, setelah runtuhnya kerajaan Majapahit.
Dalam menyampaikan ajaran Islam, para wali tersebut tidak serta merta menghilangkan kebiasaan lama masyarakat yang masih menganut kepercayaan lamanya. Bahkan terjadi akulturasi antara Islam dengan budaya masyarakat setempat, karena para penyebar tersebut memanfaatkan adat-istiadat setempat untuk mempermudah penyampaian Islam. Kitab-kitab ajaran agama pada masa itu ditulis ulang dalam bahasa Jawa Kuno. Bahkan syahadat bagi para penganut Wetu Telu dilengkapi dengan kalimat dalam bahasa Jawa Kuno. Pada masa itu, yang diwajibkan untuk melakukan peribadatan adalah para pemangku adat atau kiai saja.
Kerajaan Lombok, ketika Kerajaan ini dipimpin oleh Prabu Rangkesari, Pangeran Prapen, putera Sunan Ratu Giri datang mengislamkan kerajaan Lombok. Dalam Babad Lombok disebutkan, pengislaman ini merupakan upaya dari Raden Paku atau Sunan Ratu Giri dari Gersik, Surabaya yang memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke berbagai wilayah di Nusantara. Proses pengislaman oleh Sunan Prapen menuai hasil yang menggembirkan, hingga beberapa tahun kemudia seluruh pulau Lombok memeluk agama Islam, kecuali beberapa tempat yang masih memepertahankan adat istiadat lama.

Peta kuno Lombok
Untuk peta kuno lokasi pulau Lombok, abad ke-15, 1660, 1683, 1683, 1725, 1800-an, klik di sini
klik peta untuk besar
Lokasi Lombok, tahun 1660

Sumber Kedatuan Pejanggik
Sumber kedatuan / kerajaan kuno di Lombok
Sumber masuk Islam di Lombok
—————
Facebook: Satria Wangsa

* Foto pulau (island) Lombok: link

Foto
Kiri: YM Pangeran Lalu Satria Wangsa, Kedatun Pejanggik Lombok. 2015
Pejanggik, Lombok - Datu Pejanggik di sambut dengan upacara kebesaran. 2015
Pejanggik, Lombok – Datu Pejanggik di sambut dengan upacara kebesaran. 2015.  Sumber foto: satria wangsa, FB
Palace of the datu of Pejanggik on Lombok. - satria wangsa, fb
Palace of the datu of Pejanggik on Lombok.Sumber: satria wangsa, FB. —  Bale Beleq Pejanggik yang diragukan keasliannya karena telah mengalami pemugaran, sekarang dijadikan sebagai musholla oleh masyarakat setempat.
Makan Serewa, makam raja2 Pejanggik.
Makan Serewa, makam raja2 Pejanggik.
Makam Seriwe memang tidak sepopuler Makam Selaparang atau yang lain. namun di sinilah tempat bersemayam Seorang yang gagah perkasa dulu yang memimpin sebuah kerajaan Pejanggiq. Sumber: http://allaboutsasak.blogspot.co.id/2012/12/makam-seriwe.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA RAKYAT